Fenomena Leak di Bali
Fiuh, akhirnya bisa online lagi
padahal lagi bosen-bosennya sama aktivitas internet, maklum lagi konsen
sama pekerjaaan di real life. Tema postingan kali ini termasuk kategori
yang sudah basi alias sudah umum banget, yaitu tentang salah satu
fenemona mistik di pulau dewata, Bali. Pulau yang selain populer dengan
keindahan alamnya ini, juga menyimpan berbagai budaya beraroma mistik,
hiiii takut
. Salah satu yang paling populer adalah tentang manusia jadi-jadian,
yang dikenal dengan istilah Leak. Satu yang pasti adalah fenomena leak
merupakan salah satu realitas kehidupan masyarakat pemeluk Hindu di
Pulau Dewata yang penuh dengan atmosfir mistis dan magis.
Menurut cerita-cerita yang aku denger, mereka, para Leak ini, menyembah
Sang Bethari Durga, dan ilmu ini erat kaitannya dengan kisah cerita
Calonarang. Ilmu perleakan umumnya dibagi dua, ada Leak hitam yg
biasanya di gunakan buat santet, ada juga Leak putih, yang di gunakan
buat pengobatan. Ilmu leak tersebut enggak bakal habis tujuh turunan,
artinya akan terus diwariskan ke anak-cucu si Leak tsb, kasihan khan?.
Salah satu dari master Leak di Bali yang diakui kehebatannya adalah
Jero Mangku Teja (berasal dari desa Bangbang, Kabupaten Bangli). Dia
ini adalah seorang seniman tari Calonarang yang biasa memerankan Leak,
tokoh beraliran hitam berwujud Bhutaatau Rhande. Konon, epos Calonarang
ini diadopsi dari cerita sejarah kerajaan Hindu Daha Kediri, Jawa
Timur, yang mengajarkan makna ajaran hidup manusia. Dalam ajaran Hindu
di yakini ada rwa bhineda, dua sisi kehidupan manusia yang tak
terpisahkan, yakni dharma dan adharma atau perbuatan baik dan buruk.
Oleh tarian itu, perbuatan baik dipersonifikasikan dalam wujud barong
jelmaan Dewa Wisnu melawan perbuatan buruk Rhande atau Bethari Durga
yang berwajah seram dengan gigi taring meruncing dan lidah memanjang,
hiiiiiii .
Kembali ke soal Mangku Teja, dia ini tidak sedikit telah mentransfer
ilmu pengleakan kepada orang-orang yang belajar ilmu Leak. Namun,
Mangku Teja bukanlah, atau tidak menggunakan ilmu Leaknya untuk
menyakiti orang, dia justru malah sebaliknya seringkali menggunakan
ilmu leaknya untuk mengobati orang yang menderita berbagai macam jenis
penyakit, mulai dari penyakit ringan sampai yang berat seperti kanker,
hebat yach. Dari sana sebenarnya dapet dibuat sebuah kesimpulan
“sementara ” bahwa ilmu pangleakan bukan selamanya menjadi ilmu sesat
untuk mencelakai orang. Tetapi ilmu yang juga dapat digunakan untuk
kebaikan, sama halnya dengan ilmu putih. Semua tergantung pada manusia
yang menggunakannya.
Aku pribadi meskipun sebagai orang (muslim) Bali asli, belum pernah
sekalipun melihat penampakan manusia jadi-jadian atau wujud leak ini,
yang saya liat hanya berupa sinar merah menyala berukuran jumbo
. Memang tidak semua orang mampu melihat wujud leak dalam berbagai
rupa, karena menurut keyakinan yang berkembang di Bali, yang bisa
melihat wujud Leak adalah mereka yang termasuk ke dalam kelompok darah
nyem (dingin), sebaliknya yang tidak bisa melihat wujud Leak adalah
yang termasuk berdarah panas, jadi aku ini termasuk ke dalam berdarah
panas .
Konon jenis leak Hitam yang paling ganas berwujud garuda, tepatnya
manusia bertubuh tinggi besar dengan kepala berbentuk kepala burung
garuda, bermata merah, dan kakinyapun berbentuk kaki burung garuda,
serta mempunyai sayap. Leak garuda ini biasanya terbang kemudian
menangkap mangsanya hidup-hidup berupa manusia, yang setelah
ditangkapnya kemudian dibawa terbang dan lantas dilahapnya, hiiii..
Yang jelas lebih baik mempelajari hal-hal yang positif dan nggak
memiliki resiko permanen, daripada mempelajari ilmu leak yang akan
terus diwariskan ke anak-cucu sampai waktu yang tak terhingga. Dan
jangan lupa, hanya kepada Tuhan sajalah tempat kita berlindung dari
segala macam godaan syitan yang terkutuk, amin !